This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Saat Zikir Maulid Di Mushalla

Kegiatan santriwan Dayah Ihyaul Ulum Al-Aziziyah saat mengikuti zikir maulid bersama.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 18 Januari 2014

Mushalla Santriwan

Jumat, 17 Januari 2014

Sejarah Singkat Dayah


Seiring dengan kemajuan teknologi serta peradaban manusia, banyak hal hal yang sering di remehkan oleh manusia. salah satunya adalah pendidikan agama bagi putra putri mereka, Kita bisa melihat di sekeliling kita, seberapa banyak orang yang mampu membaca alqur’an dengan benar, seberapa banyak orang yang memiliki pengetahuan agama sekedar cukup untuk sah ibadahnya, namun di sisi lain kita bisa memaklumi kelemahan ini timbul karena rendahnya ekonomi masyarakat serta jauhnya tempat pendidikan agama yang memadai.
            Berdasarkan niat ikhlas dan kepedulian terhadap sesama, maka pada tahun 1997 Alm Tgk Zulkifli Achmad alumni LPI/ponpest MUDI MESRA Samalanga mendirikan pondok Pesantren Ihyaul 'Ulum Al 'Aziziyyah  di Desa Blang Tambue di belakang makam pahlawan keramat tgk syahid lapan saat itu masih Kecamatan Samalanga Kabupaten Aceh Utara, dengan metode pendidikan yang sama persis dengan tempat beliau menimba ilmu namun dengan peraturan yang di sesuaikan dengan kondisi.
            Tempat ini di pilih karena suasana yang nyaman dan ini sesuai sebagai tempat pendidikan di tambah lagi jauh dari keramaian serta posisi yang strategis serta mudah di jangkau karena terletak di pinggir jalan raya atau jln. Provinsi Medan – Banda Aceh.
            Pada tahun 1997 didirikannya LPI Ihya Ul 'Ulum Al 'Aziziyyah di Desa Blang Tambue, saat itu masih Kecamatan Samalanga Kabupaten Aceh Utara di atas tanah seluas  8.000m2 dengan jumlah santri sebanyak 10 orang dan jumlah pengajar 4 orang yang berasal dari Pondok Pesantren Tautiatut Thulab arongan, kisahnya setelah beliau menamatkan pendidikan di dayah MUDI Mesra beliau mengajar di Dayah tersebut dan menikahi putri ke tiga Tgk.H.Sofyan Mahdi Pimpinan Dayah Tautiatut Thulab yang akrab di kenal dengan Abon Arongan.
            Seiring dengan perjalanan waktu maka bertambah pula bangunan bangunan dan santri yang mondok di dayah tersebut, namun pada tahun (2003) Pimpinan Dayah pertama menghadap sang Khalik memenuhi suratan takdir yang telah di gariskan oleh-Nya. Beliau meninggalkan dua putra dan satu putri serta sebuah Dayah yang di bangun dengan keikhlasan serta dukungan dari masyarakat, dan murid murid  sangat menghormati dan mencintai beliau.
            Pasca kepergian Alm Tgk.Zulkifli Achmad LPI/Ponpest di kembalikan pembinaanya ke Pondok Pesantren MUDI Mesra Samalanga tempat asal beliau menuntut ilmu yang di Pimpin oleh Tgk.H.Hasanoel Bashry.H.G yang dalam Struktur Kepengurusan Dayah Ihya Ul 'Ulum Al 'Aziziyyah menjabat sebagai Pembina Dayah. Dan pesantren ini sendiri di Pimpin oleh adik kandung Beliau bernama Tgk.M.Yusuf Achmad yang juga Alumni LPI MUDI Mesra Samalanga dan pada akhir tahun 2007 kepemimpinan di serahkan kepada istri alm Tgk Nuhlati binti  H.Sofian, yang hanya memimpin hingga satu tahun lamanya, pada saat itu jumlah seluruh santri berjumlah 150 orang. kemudian pada tahun 2008 dayah/ponpest ini di pimpin oleh Tgk. H. Hasanoel Bashry HG sampai sekarang, ( lihat table nama –nama pimpinan dari masa kemasa).  
Saat gempa dan tsunami melanda aceh, dayah/ponpest Ihyaul Ulum Al ‘Aziziyah juga menampung santri santri korban tsunami sebanyak 100 orang dengan biaya hidup di tanggung oleh berbagai Organisasi Kemasyarakatan baik dalam maupun luar negeri, hingga saat ini usia pondok pesantren ini berusia 14 tahun dan itu sebahagian besar masih menggunakan bangunan pertama kali didirikan oleh pimpinan pertama dengan jumlah santri pada saat ini sebanyak ± 300 orang dengan jumlah tenaga pengajar 35 orang dan luas areal pondok pesantren seluas 15.000 m2.